Semua berawal tahun 2011 saat itu saya membuka kedai kopi pertama kalinya di kota Malang. Saat itu kedai kopi saya yang masih buka belum genap 1 minggu, uda ada total ribuan konsumen dan puluhan komunitas di kedai kopiku. Maklum, di awal 2011 an, di kota Malang masih belum menjamur cafe / coffeeshop / kedai kopi. Dan di tahun – tahun itu, baru bermunculan puluhan komunitas dan fans club. Tapi saat itu ada 1 komunitas yg sangat berbeda bagi saya. Jika biasanya ada komunitas football club, supporter, otomotive dan pecinta hewan, tapi ini ada komunitas Malang Breakin, yaitu komunitas Free Style Dance dengan gerakan bebas yang sangat berbahaya. Tapi apa yg bikin saya kagum??? saat itu ada grup dance dari malang breakin community yang bernama Piramid Soulz, yang kebetulan salah satu anggotanya berkaki satu alias difabel. Padahal logikanya utk jadi B-Boy Breakin, harusnya bukan orang difabel. Tapi ini malah orang berkaki satu.
Karena Penasaran saya coba mengenal sang penyandang difabel yang bernama ” Arif Setyo Budi “ yang memang dia sangat akrab dengan adik iparku. Dan komunitasnya datang ke kedai kopiku karena referensi adik iparku. Karena adikku juga merupakan anggota piramid soulz.
Setelah ngobrol banyak …
Hatiku sangat tersentuh mendengar ceritanya. Ternyata dia (Arif Setyo Budi) adalah korban kecelakaan kerja. Pada 11 September 2007, Arif mengalami kecelakaan saat bekerja di salah satu pabrik plastik di Malang. Saat dia kerja dan menjelang pulang, tanpa dia tahu, kakinya terperosok masuk ke lubang pembuangan angin yang berada di jalan sela – sela mesin pabrik. Biasanya jalan menuju Lubang pembuangan angin itu ditutup. Tapi saat itu tidak ditutup & tepat pada lubang hanya ditutupi karung goni, sebagai tanda dilarang lewat. Tapi Arif tidak memperhatikan tanda tersebut. Dan kaki kanannya masuk dan terpotong baling – baling mesin pembuangan angin. Saat itu arif langsung pingsan dan ia sudah tidak sadarkan diri selama 2 hari. Dan saat sadar ia sudah dirumah sakit dan ia melihat kaki kanannya sudah diamputasi sampai lutut.
Saat sadar dia sangat depresi, hingga dia menangis meratapi nasibnya…
Dan ternyata cobaan dari tuhan tidak sampai disitu, karena keluhan dari Arif yang merasa sakit selama beberapa hari di kaki yang diamputasi, dokter yang menangani di rumah sakit tersebut pun menyatakan bahwa kaki kanannya harus diamputasi total, tidak boleh hanya sampai lutut. Dan akhirnya dilakukan operasi kedua untuk melakukan amputasi total pada kaki bagian atas (bawah pinggul). Awalnya Arif menolak, karena alasan medis dari dokter dia akhirnya menerima. Tapi setelah operasi kedua berjalan, keluarga Arif mencoba konsultasi dengan beberapa dokter spesialis dari luar rumah sakit tersebut dengan membawa hasil rontgen tulang, dan semua dokter spesialis tulang dari rumah sakit ternama mengatakan bahwa Amputasi kedua seharusnya tidak terjadi. Mendengar kabar tersebut, arif sangat marah, tapi dia berusahaikhlas, karena semua sudah terlanjur. Dan itu mungkin sudah menjadi garis yang dituliskan tuhan dan harus dijalani Arif Setyo Budi.
Ingin menyalahkan Dokter, Ingin menuntut rumah sakit, ingin meminta pertanggungjawaban perusahaan tempat ia kerja, tapi semua itu tidak akan bisa mengembalikan kaki kanannya. Akhirnya Arif hanya berusaha belajar ikhlas.
Dalam 1 tahun pertama nya Arif sangat tertekan, hingga dia sangat putus asa. Sampai ada niatan bunuh diri. Karena yang dipikirkannya, daripada hidup bergantung pada orang lain, lebih baik mati. Dia juga tidak mau keluar rumah karena tidak percaya diri.
Tapi beban psikologis Arif berubah total, karena dorongan semangat dan motivasi dari keluarga dan rekan – rekan komunitas B-Boy Malang Breakin & Piramid Soulz. Setelah 15 bulan berlalu, Arif dapat melewati masa sulit itu. Dan lambat laun Kepercayaan dirinya mulai tumbuh. Bahkan rasa percaya dirinya sekarang jauh lebih tinggi daripada saat kakinya masih dua. Dan dia kini mulai belajar hal apapun yang dulu belum sempat ia pelajari.
Hal yang ia pelajari pertama adalah berjalan, mengemudikan sepeda motor, bersepeda angin, dance, dan semua aktifitas orang normal pada umumnya. Saat itu berbekal pesangon dari perusahaannya yang tidak terlalu besar. Arif mencoba membuka usaha Warnet di rumahnya. Harapannya, dari hasil warnet, ia bisa mandiri dan mendapatkan penghasilan untuk kebutuhan pribadi dan orangtuanya.
Tapi memang benar,
Ternyata Tuhan tidak akan memberi Cobaan diluar kemampuan hambanya …
Dan Sesudah kesulitan pasti akan datang kemudahan …
Sebelumnya Arif yang cuma buruh pabrik, kini ia jadi pengusaha warnet. Kiprahnya pun tidak berhenti disitu, karena passion nya yg tinggi pada B-boy dance, ia mencoba memaksimalkan kekurangannya untuk menginspirasi Dunia. Berawal dari Puluhan kali menang pada Kontes B-boy dance, akhirnya ia mencoba peruntungan ikut audisi di ajang Indonesia Mencari Bakat di salah satu TV swasta. Alhasil, walau tidak juara dan hanya masuk finalis, sejak saat itu Arif kebanjiran Job B-boy Dance keliling Indonesia. Karena ia dianggap bisa menginspirasi banyak orang. Dan dari sisi penghasilan pun, kini dia sudah lebih dari cukup.
Kini arif Setyo Budi yang dijuluki “One Legs” bukan hanya B-Boy Dance dan pengusaha Warnet berkaki satu. Tapi ia adalah inspirasi bagi Jutaan orang di Indonesia & Dunia. Ia tidak pernah menggunakan kaki palsu, walau berkali – kali ia dapat bantuan kaki palsu. Ia bangga pada kekurangannya, karena dengan kekurangannya ia semakin hidup dalam menjalani hidup. Saat saya tanya lagi, apa harapan kedepannya? dia hanya bertutur, “ingin membawa manfaat bagi semua orang dan semoga saya bisa memberi inspirasi bagi siapapun … Terima Kasih Tuhan, Atas musibah itu … “Begitu Ceritanya, menutup obrolan dengan saya di warung kopi”
Saat ini Dia aktif di berbagai komunitas, seperti komunitas Akar Tuli Malang, Sepeda Fixie, Malang Breakin, Fotografi, dll.
Jika Arif Setyo Budi bisa… kenapa kita tidak? Impossible is Nothing … Never Give Up, Kawan … Kita harus jadi orang yang ikhlas & pandai bersyukur. Karena disanalah kita akan menemukan kebahagiaan.
Tulisan ini saya dedikasikan untuk memperingati Hari Difabilitas Internasional. Bagi para penyandang Difabel, Never Give Up with Your Dreams
Gallery Arif Setyo Budi